app.config dan appsettings.json adalah dua cara yang berbeda untuk mengatur konfigurasi aplikasi dalam lingkungan pengembangan dengan bahasa pemrograman C#. Meskipun tujuannya sama, yaitu untuk menyimpan pengaturan seperti koneksi database, kunci API, dan pengaturan lainnya, keduanya memiliki perbedaan dalam hal format, dukungan platform, dan mekanisme akses.
- Format dan Struktur:
app.config: Ini adalah file XML yang digunakan untuk mengatur konfigurasi aplikasi dalam proyek .NET Framework. Konfigurasi ditempatkan dalam elemen<appSettings>dan<connectionStrings>di dalam elemen<configuration>.appsettings.json: Ini adalah file JSON yang digunakan untuk mengatur konfigurasi aplikasi dalam proyek .NET Core (3.1 atau lebih baru). Konfigurasi ditempatkan dalam format JSON.
- Dukungan Platform:
app.config: Umumnya digunakan dalam proyek .NET Framework.appsettings.json: Umumnya digunakan dalam proyek .NET Core (3.1 atau lebih baru). Dukungan terbatas pada .NET Framework, terutama jika Anda menggunakan library pihak ketiga untuk membaca konfigurasi JSON.
- Pengelolaan dan Akses:
app.config: Pengelolaan melalui Visual Studio atau dengan pengeditan manual file XML. Akses ke konfigurasi menggunakan kelasSystem.Configuration.ConfigurationManager.appsettings.json: Pengelolaan melalui pengeditan manual file JSON atau melalui konfigurasi kode. Akses ke konfigurasi menggunakan libraryMicrosoft.Extensions.Configuration.
- Keuntungan
appsettings.json(dalam konteks .NET Core):- Format JSON yang lebih mudah dibaca dan ditulis oleh manusia.
- Dukungan yang lebih baik untuk konfigurasi berjenjang atau kompleks.
- Dapat diatur ulang tanpa perlu kompilasi ulang.
Ketika Anda menggunakan .NET Core, lebih disarankan untuk menggunakan appsettings.json karena itu adalah pendekatan yang lebih modern dan lebih mendukung dalam hal fleksibilitas dan kejelasan. Namun, jika Anda bekerja dengan proyek .NET Framework yang lebih lama, Anda akan cenderung menggunakan app.config.